Sabtu, 24 November 2018

JASAD NYAWA DAN RASA

BELAJAR SHOLAT KHUSYU



Belajar SHOLAT KHUSYU, "Dhahir dan Batin Kepada Tuan Guru Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, yang sesuai dengan tuntunan baginda Rasulullah Muhammad SAW.

"Barangsiapa yang ibadah syariat yang LAHIR saja tanpa disertai Hakikat yang BATIN maka dia Fasik (hanya tau kulitnya saja),

"Dan barangsiapa yang hanya ibadah Da'im yang Hakikat BATIN saja tanpa disertai dengan ibadah syariat yang LAHIR maka ia ZINDIK(Ibadahnya ditolak Allah)."

Tetapi jika kita beribadah yang menyertakan LAHIR dan BATIN , dilaksanakan kedua-duanya maka itulah hamba INSAN KAMIL yang sempurna ibadahnya.

Karena TERBANG ke hadrat ridho Allah itu harus dengan dua sayap,
Yaitu sayap lahir(syariat) dan sayap batin (hakikat).

Jika hanya dengan satu sayap  tidak akan bisa," Merasa sudah sampai Ma'rifat padahal itu jalan ditempat, berputar putar di alam malakut saja....!! Tidak tembus ke arsy dan kursi.. Dan tak sampai ke alam jabarut dan ke alam Lahut.



Didalam shalat itu harus ada tiga hal yang sangat penting :

1. Rukun Qouliyah

Yaitu berupa bacaan-bacaan yang harus diucapkan didalam setiap gerakan shalat, cara melafazkan bacaan sholat harus tartil yaitu tidak tergesa-gesa dan tertib sesuai dengan hukum tajwidnya.

2. Rukun Fi’liyah

Yaitu, berupa gerakan-gerakan yang harus ada dalam shalat seperti : berdiri, ruku’, i’tidal, sujud dan lain-lain itu harus sesuai dengan ilmu Fiqih yang dicontohkan Rasulullah SAW.

3. Rukun Qolbiyah

Yaitu hadirnya hati untuk selalu berdzikir (ingat) kepada Allah SWT sewaktu sholat.

Ketiga hal tersebut di atas disebut rukun, karena ketiganya harus ada dalam shalat.

Shalat yang baik dan benar adalah shalat yg dilaksanakan dengan hati yang selalu mengingat Allah (berdzikir), dengan gerakan-gerakan dan ucapan yang benar, sehingga timbulah (DZAUK) atau cita rasa bathiniah yaitu kemesraan yang mendalam antara hamba dg Tuhan-nya yang disebut dzikir ruh dan dzikir sirr..

Sehingga sholat bukan hanya GERAK BADAN saja tetapi juga GERAK NYAWA dan GERAK RASA, secara simultan.



A. Badannya bergerak sesuai aturan Fiqih Rasululloh SAW.

B. Nyawanya bergerak dengan hadir hati bersama Allah dengan dzikir qalbu (Khofi).

C. Rasanya juga bergerak dan selalu merasa mesra dan cinta kepada yang disembahnya (Allah) sehingga sholatnya terasa asyik, nikmat dan khusyu.

Jika sholatnya demikian maka lebih dahsyat dari meditasi dan yoga, bahkan Sabda Rasulullah SAW :

"Sholat itu Mi'raj nya orang beriman".
(Sholat itu Mi'rajul Mu'minin).
Ketika sholat hatinya mampu menembus arsy dan Sidratul Muntaha ke hadirat Allah SWT.

Tuan Guru Syeikh Abdul Qodir Al jailani dalam kitabnya Sirrul Asror pasal 14 tentang shalat syari’at dan shalat tarekat, mengatakan bahwa dalam shalat itu harus disatukan antara JASAD, NYAWA dan RASA.

Jangan sampai jasadnya shalat tetapi hatinya lalai, ingat ke pekerjaan, anak dan istri, harta dan lain-lain. Melalui tarekatlah ketiga hal diatas dapat disatukan untuk bersama-sama menghadap Allah SWT.

Semoga kita bisa shalat dengan khusyu dhahir dan bathin atas hidayahnya,

...Aamiin

Sumber :: pesan WA