Menatap kebenaran

Allah SWT berfirman:

اَلْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا  تَكُنْ مِّنَ الْمُمْتَرِيْنَ
"Kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu janganlah engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 60)

Menyikapi banyak kasus, kejadian, fenomena, opini publik. Kita harus bisa lebih bijak menanggapinya, mengomentarinya. Jangan sampe kita meyakini 100% bahwa hal itu salah, hal itu benar. Karena pada hakekatnya kebenaran hanyalah Allah yang punya. Allah yang tahu dan Dia lah Maha pemberi kesempatan.
Hidup lah sehat hiduplah bijak hiduplah dengan perasaan yang penuh dengan pemikiran yang positiv. Karena itu akan membawa pasitiv juga baik jasmani dan rohani kita.
Terlepas dari kenyataan yang sebenarnya maka bukti dan saksi itu penting tapi menyalahkan dengan sesalah salahnya itu yang harus kita hindari. Bahkan suatu kasus yang jelas terbukti salah kita sebenarnya tak harus sekonyong konyong menghakimi.
Karena negara kita adalah negara hukum. Allah saja Maha pengampun. Kenapa kita hanya maahluk biasa saja kenapa harus menjadi hakim yang sempit, untuk sebuah kasus sebuah peristiwa dan fenomena yang kadang nyata dan tidak nyata. Karena sesuatu muncul karena seperti pepatah klo ada asap pasti ada api. Kita tau api menyebabkan asap. Kenapa tidak apinya saja kita hentikan kita matikan. Kenapa asap yang kita besar - besarkan bahkan di bagi - bagi serta di bumbui.
Mari belajar dewasa. Mari belajar mencintai. Mari belajar berdamai. Karena apa? Karena sesungguhanya didunia ini pemilik kebenaran hanyalah Allah SWT.
Jadi ayo hidup sehat mulai dari HATI PERASAAN LISAN DAN PERBUATAN kita.
Karena sebaik - baik manusia adalah mahluk yang bermanfaat. Untuk bisa bermanfaat kita harus hidup sehat.
Sehat jasmani sehat rohani.
Masih mau kah kita jadi manusia yang sakit? Hidup punya banyak pilihan. Maka setiap pilihan ada sebuah resiko.
Selamat mengambil resiko.
Perbuatan baik insyallah seriko baik
Perbuatan tercela pun ada resikonya.
Kenapa harus jahat kalo kita bisa berbuat baik.
Selamat beraktivitas.
Salam Olahraga
Salam untuk Indonesia Jaya.
(Himura)